entahlah risau itu
ingin tak bisa di pungkir
satu argumentasi tidak bisa memahami
belajar di penulisan tak jua haru
satu katapun tak bisa luluh
api sedikit-sedikit teretakan
kepada siapa peraduan
masa lampau cukup dinamis untuk di adu statis
tak seimbang pikiran dan kata hati
tapi gelombang berambat lurus pula
perlu menunggu keheningan
menyimaki perintahnya
pohon penguat akan bernostalgia
memilih dua untuk direhat
maaf langit biru haru kelabu
fitrah sesal tiada turut
api berabu bisa berkabut
butuh air peredaan
walau keduanya takan terasingkan
dipikul diroyong bersama
dibuat di frekuensi
dipikul diroyong bersama
dibuat di frekuensi
dede jubaedah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar