Kamis, 29 Desember 2011

Theju_Dzahabiyah: Ada apa di Perjalanan Kuliah?

Theju_Dzahabiyah: Ada apa di Perjalanan Kuliah?

Ada apa di Perjalanan Kuliah?

Ada apa di Perjalanan Kuliah?

oleh Dede Jubaedah Dampit Clk pada 26 Oktober 2011 pukul 22:13
Subuh yang teramat dingin, rembulan masih tertidur, meski sesekali nyelindur menyinari cahaya rorong-rorong jalan. Kokok ayam membangunkan keheningan Desa Dampit cicalengka. hahay deudeuh, tau saja jam segitu waktunya shalat tahajud. Dengan Roda dua itu kakak mengantarkan Deju ke Stasiun Cicalengka. aroma dingin menusuk kulit kami, sepi dan sunyi. Tiada ucapan apa-apa dari kakak untuk Deju. Kakak melajukan motornyanya dengan hati-hati. bertasbih lidah dan hatinya ‘’astagfirullah dan alhamdulillah’’, ucap kakak. Suara Adzhan subuh memudarkan keheningan. Sesampai di stasiun kereta api Cicalengka, Kakak langsung nyari mushala untuk shalat dan deju sendiri hendak berlari menuju Kereta ekonomi jurusan cicalengka ke cimahi yang sebentar lagi melaju. Untungnya ada seorang laki2 baik yang mempersilakan Deju untuk duduk. laki-laki yang bertubuh kekar itu, dia berdiri di sampingku. Seperti biasa keadaan di kereta ramai dan berdesak-desakan. Pedagang dan peminta-minta semakin banyak. Terkadang sampah suka terlihat disana.tapi walapun begitu, wahahaha, karena kereta Pula perteman jadi meluas dan mendapat hal baru saat kereta, cie.. cie.. di kereta pula terkadang suka timbul benih-benih Cinta, contohnya elsi sahabat deju yang dapat jodoh di kerta. di kereta bagaikan keluarga, Bahkan kebersaaman itu terasa. Seperti keluarga besar. Deju coba perbaiki duduknya dan dia melaksanakan kewajibannya yaitu shalat subuh di kereta yang lagi melaju. Setelah itu deju membuka buku perkuliahannya hari ini.
``Negara Indonesia itu terkenal dengan jorok dan budaya tidak disiplin waktu``. Celetuk bapak yang duduk disampingku pada sang temannya.
``Iya bener. Tapi saya aneh padamu bahkan pada orang yang
menghinakan negerinya sendiri. Kau bilang Indonesia itu jorok sekali tapi nyatanya kau yang membuat itu jadi jorok. Contohnya kau buang bekas air minummu kesembarang tempat, ehem ke kolong kursi kereta, hiks.. sering kali aku mendengar orang yang bilang, Indonesia itu tidak tepat waktu. Justru malah dia yang suka telat untuk datang ke kantor dll``.
Pagi yang begitu indah. Pemandangan pegunungan dan perumahan terasa indah dan luas. AC yang masuk lewat pintu dan kaca kereta begitu alami terasa menyegarkan. Tanaman pagi seolah Nampak seperti karpet hijau dan orang sawah melambai ramah tertiup sepoyan angin pagi yang sejuk. Terlihat para petani sudah beraktifitas dengan alat perkakasnya. ‘’Subhanallah aha lukisan yang begitu dasyat indahnya hingga mentasbihkan hati untuk mensyukurinya’’. Nikmat tuhan yang mana yang harus didustakan?!
Perjalanan Deju untuk ke kampus kurang lebih memakan waktu lima jam. Terasa melelahkan tapi harus tetap semangat untuk berbakti pada bangsa dan menjadi manusia yang bermaanfaat dengan ilmu yang dimiliki.
Tak terasa sudah menuju stasiun Cimahi. Stasiun sudah ramai. Banyak sekali orang yang turun dari kereta untuk kekampus stkip siliwangi cimahi. Dari stasiun Cimahi menuju kampus menempuh jarak kurang lebih dua kilo meter. Deju dan beberapa teman yang lain suka berjalan kaki.‘’Jalan kaki itu sehat. Kata tiwi teman sekelas Deju’’Kalau bareng-bareng jalan kakinya emang tidak terasa jauh. Bahkan senang bisa berdiskusi saat diperjalanan. Gerbong kampus sudah di depan mata dan jam di hppun sudah menunjukan 07.30. Segera Deju langkahkan kakinya menuju mesjid Untuk shalat dhuha. Air wudhu terasa menyegarkan. Wenak tenan.. setelah itu Deju ke prodi untuk memanggil dosen. Deju menyapa dulu teman-teman sekelasnya yang lagi asyik di halaman luar halaman kelas. Kebetulan kelas kami deket tempat nongkrong yaitu dekat kolam ikan yang malang. Ya kolam ikan yang malang. Habitatnya terkotori sampah-sampah non organik yang berserakan dan air kolamnya sudah mulai surut.‘’assalamualaikum. Teh deju apa kabar’’ sapa teman kampusnya‘’Walaikum salam oh baik teh. Apa kabar juga?’’ betapa indah sapaan yang ramah itu.. subhanallah sesuatu.
Jam 08.00 Deju ke prodi untuk memanggil dosen.‘’aassalamualaikum. Maaf bapak. Pelajaran pertama pak Syamsudin mata kuliah Morfologi.
‘’Ouh bapak Dosen SHnya masih dijalan de. Kata pak adit bagian prodi”
‘’Hiks ya pak telat lagi dech dosennya’’
‘’kalau dosennya telat melulu dan jarang hadir. Berarti kita mahasiswa juga boleh telat donk dalam bayar spp dan masuk kelas?? Celut sang mahasiswa di smpingku, ahaha cakep juga itu mahasiswa’’
‘’ oh jangan begitu, contoh saja yang baiknya dari apa yang kita rasakan dikampus. Ketika kita berbuat baik sebenernya kita lagi berbuat baik untuk sendiri. Kalau kamu masuk kelas ontime dan bayar spp ontime. itu nilai plus buat dirimu pribadi, nilai kebaikan untuk perubahan menjadi lebih baik, mudah2n dgn membayar spp tepat waktu bias membantu kampus menjadi of the better than good.’’ kata pak adit dengan ramah.
‘’ tapi… (mahasiswa itu anggak gugup berbicaranya) kami pak terasa disakiti oleh dosen yang jarang masuk dan suka telat. Sudah jauh kami datang kesini tapi dosennya tidak ada, bela-belaan naik ekspor’’
‘’Ya hidup itu kan perjuangan dan pilihan. Ketika kamu memutuskan untuk kuliah disini secara tidak langsung kamu harus terima segala resikonya dan solusinya coba untuk berdiskusi dengan dosen tersebut atas keluhanmu selama ini tentang sikap beliau, biar mereka para Dosen dapat evaluasi juga.’’
Mahasiswa itu hanya terdiam. Deju segera kekelas dan menginfokan ke teman-teman bahwa pak Sh belum datang.
‘’ah teh dede kok dosennya kebiasaan dech telat lagi dan pasti tidak datang lagi’’ tukas beberapa temannya.
‘’iya yang sabar saja, meskipun tidak ada dosen cayo kita semangat! Selama tidak ada dosen kan kita bisa belajar dengan diskusi, hehe’’ kata-kata itu sebenernya untuk diri deju’’
Dosennya akhirnya datang. Siang hari semakin menyengat. Kelas terasa panas, belajar terasa tidak bersemangat. Adzhan dhuhur berkumandang deju masih di sibukan dengan mengurusi tugas teman-temannya.
‘’Eh de hayu shalat dhuhur dulu. Jangan terlalu sibuk ngurusin orang’’. Ucap Mala yang menyadarkan deju..
‘’Oh iya hayu. Aku nyusul iya mala’’. Dejupun segera menyusul kemesjid.
Jam perkulaihan 1-2 berlalu. Saatnya memasuki perkuliahan jam ke tiga yaitu Apresiasi prosa. mahasiswa pada besemangat untuk mengikutin pelajaran yang ke tiga ini meski terik matahari semakin ke atas. Mungkin karena dosennya selalu bersemangat, Jadi kami terbawa semangat. Setiap dosen itu memiliki keunikan dalam mengajar mahasiswanya. Dosen prosa bernama ibu dheka, beliau masih akdos. Beliau seorang dosen muda yang ramah dan memmbuat kami senang ketika di ajari beliau. Teman-teman deju paling bersemangat jika di kasih tugas dari ibu dheka.
‘’Selalu teriang-ingat ditelingaku ketika ibu dheka bilang Ayo bacalah buku, biar wawasanmu semakin bertambah dan dengan memahami sastra kamu bisa semakin memahami kehidupanmu, karena sastra mengkaji persoalan kehidupan manusia secara universal. Kesuksesan itu akan menghampiri ketika kita semangat untuk menjadikan diri kita sukses. Tidak ada yang membuat kita menyerah, kecuali diri kita yang membuatnya menyerah. Tidak mau kan kamu seperti tukang beca atau tukang baso selamanya? Ayo rubah negeri ini dengan karya-karya barumu, semangatlah untuk kuliah, tidak semua orang lha bisa erasakan dunia kuliah, kamu orang yang beruntung.’’ Ujar ibu dheka.
Tapi sayang hari ini adalah pertemuan terakhir kami dengan beliau. Hiks langit yang panas seolah luluh dalam awan hitam perpisahan yang membaluti ketulusan hati. Kami sedikit kecewa dengan keputusannya, tapi kami sadar itu adalah keputusan terbaik untuk beliau dan kami. Hati deju serasa sedih, di kelas seolah terasa tidak utuh, kami bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya.
‘’siapa iya yang bisa membuat Teman-temanku bisa bersemangat untuk kuliah dan mengerjakan tugas?’’ piker deju dengan sedih. Dalam rintihan tangisnya, Dejupun membuatkan bait puisi untuk Ibu Dheka.
Pertemuan kita disuatu hari,
pasti kan berpisah jua,
Bersyukur di atas suratan
Di atas pertemuan ini
Kan ku titipkan salam, ingatanku dalam doa kudusku, sepanjang waktu, tanda keikhlasan bersimpah padu, dekapku di dalam doamu. Hahay deudeuh..
‘’bagus juga ieu puisi bila dinyanyikan’’, piker deju penuh semangat kembali untuk bangkit.
‘’selamat jalan ibu dheka, kami akan selalu mengenangmu…..
Doa kami menyertaimu selalu’’.

Rabu, 28 Desember 2011

Pemuda semangat, Kaukah itu?

Pencarian jati diri memanipulasi para remaja atau pemuda, Terlupa akan kualitas ataukah kuantitas dirinya, kegelisahan hati melupakan akan peran mereka sebagai tulang rusuk pengokoh bumi, bakat dan potensi lenyap termakan arus pradigma talik buta dan salah memilih lingkungan, keberontakan dan kecanduan obat-obatan masuk ke pompa darahnya, tiada harapan, tiada metamorfosis baru, hiks.. hiks… Tapi untungnya Dia bukan diriku, dan katakan hai pemuda bukan kau pula!!!!

(Di kisahkan disebuah desa cibisul, kecamatan ci cenang, kabupaten ci aratel, ada DUA sosok pemuda yang mau berubah jadi superman.. oup! maksudna sesosok pemuda yang s3: sura seri sorangan, tuwing.. nesu nesu ora opo opo, hahay. walah walah lebih tepatnya sesosok pemuda yang semangat, smart, shaleh, siapakah itu?)
#Di deket pohon rindang, odong menghabiskan hari2nya dalam imajinatif lamunan yang tak berbuah karya#
Odong   : eleh.. eleh.. eleh, aku Adalah buah karya cinta ibu bapakku,,
Aku.. aku.. aku.. harus jadi apakah Tuhan? (sambil merenung), Ah tapi  tak apeulah aku begini, kan  preiden  sudah ada, dokter? Sudah ada, polisi? Ada Briptu Norman, guru? Sudah banyak…
(tanpa odong sadari, dibelakangnya ada sesosok manusia yang bernama enong yang ngiris melihatnya)
Enong    : eum.. pantesan negeri ini tak maju-maju, apo kateu dunio?!! Cek.. cek..cek..
Odong   : maksud lha apa nong?
Enong  : lihat saja aktifitasmu, hanya pasrah, tak punya harapan, tak punya mimpi, bahkan untuk dirimu sendiri. ya ampuan ih kasihan, kalau tua nanti kau tak punya tumpuan. bagai batu tak tampak dan batu tak ternama, untungnya kau bukan diriku.
Odong   : waduh perkataanmu cabe banget, sejujurnya dari baheula kala, diriku pingin menjadi manusia nyata, biarku punya sejarah yang terukir pasti mengharum di bumi
Enong    : cie..cie.. cie.. ayolah bangkitmu adalah untukmu, singsingkan lengan baju, bergeraklah menjadi manusia yang sebenernyanya, gali potensi dan bakatmu, mempeng bumi ramah padamu
Odong    : oh tidak biasa.
Enong  : oh bisa saja, tak kasihankah kau pada kesempurnaanmu tercipta sesosok manusia, ataukah kau mau tercipta dalam sesal setelah kain kapan membaluti?
Odong  : (angin menghembus dalam renungan hati, lalu terlihat kecerahan diwajahnya yang sempat merah padam), okeylah kalau begitu, aku adalah pemuda semangat yang punya mimpi, bangkit ah…, aku adalah manusia nyata, merci alias bin nuhun atau thank you Nong atas kata2nya, sebenernya dari dulu aku adalah manusia, namun belum kelihatan, Hahay deudeuh…
(keesokan harinya, odong menemui sahabatnya yang bernama jerawat)
Odong   : (sambil mengetuk pintu rumah jerawat), assalamkm, wat.. wat.. hayu wang ameng?
Jerawat  : ah alim – alim, ah alim-alim, ah alim- alim  nuju belajar,
Odong  : eum gayalah dikau bener-bener manusia, salut aku.. aku juga sudah jadi manuia kaya sepertimu, dan atos gaduh gelar s3. (sambil tersenyum mekar dengan penuh percaya diri)
Jerawat  : s3? Ya, I believe you. soalnya baru s1 saja dikau sudah punya gelas SCP, salut awa mah.
Odong     : apaan tuch SCP, SARJANA CAKEP PISAN nya?! Ah tau aja dikau
Jerawat   : hehe pis ah, SCP TU: sarjana copy paste.. hehe
Odong    : dasar.. kurang asem! eum, sekarang mah tidak, copy paste tugas? bukan diriku dan apakah Itu dirimu? S3 maksudku adalah semangat, sumanget dan spirit.. diriku adalah pemuda s3.
 Jerawat    : walah lebay euy, aya aya wae. sama- sama saja atuch dong maknanya, sinonim nich yech…
Odong   : hehe, iya apa saja booo….ol….leh, cemon guys kita tunjukan pada dunia, about kepemudaan kita.
Jumara     : It’s right, I agree.

***merekapun tersenyum lebar dengan semangat baru mereka, bangga terlahir jadi manusia nyata, gimana denganmu?...***

Dari cerita di atas apa yang dapat teman-teman simpulkan atau apa yang ingin anda utarakan?
Terima kasih telah membacanya.
Teruntuk teman2 kampusku khususnya dan umumnya semuanya

13 mei 2011, JAM 18.00
Di rumah sahabatku Resti kurniasari, sumber inspirasiku